Rabu, 24 Juni 2015

Empat 4 Teori Kepemimpinan

Kata Pengantar
Bismillahirrohmanirrohim....
Welcome guys, hari ini mau berbagi Pengetahuan lagi nih. Semoga dengan berbagi Ilmu yang bermanfaat dapat menjadi AMAL JARIAH yang tidak terputus amal pahalanya, Amin... Langsung aja yah, ni ada postingan saya mengenai Teori Kepemimpinan dan beberapa yang terkait. Salah satu Jawaban Ujian dalam Mata Kuliah Kepemimpinan pada Kamis, 4 Juni 2015.

KLIK YA, mari kita ramaikan khasanah KARYA TULIS Indonesia...

Semoga dapat membantu serta mohon komentar, kritik dan saran membangunnya. Silahkan dishare ya, biar sama-sama dapat Pahala, Amiiin... Terima kasih ^_^



TEORI KEPEMIMPINAN

1.      Jelaskan secara singkat empat teori kepemimpinan yang sudah dipelajari. Dari ke-empat teori kepemimpinan tersebut, teori mana yang paling tepat menurut Saudara diterapkan pada Unit Saudara? Mengapa demikian? (Nilai = 15)
Jawaban:
Secara singkat 4 teori kepemimpinan yaitu sebagai berikut,

a.      Teori Sifat Kepemimpinan
Teori sifat kepemimpinan merupakan teori yang berdasarkan pandangan bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Yaitu, kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri dimilikinya, seperti (1) Pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan; (2) sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif; (3) kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.
Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki pemimpin, kewibawaan seorang pemimpin akan selalu dapat dipertahankan, sehingga ketaatan dari bawahan dapat terpelihara. Kepemimpinan yang menganut prinsip “keteladanan” akan berhasil melaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya apabila prinsip-prinsip teori sifat dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

b.      Teori Perilaku Kepemimpinan
Teori prilaku kepemimpinan merupakan teori yang memandang bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku (perilaku), dan bukan dari sifat-sifat (traits) pemimpin. Beberapa ahli berkeyakinan bahwa perilaku dapat dipelajari, hal ini berarti orang yang dilatih dalam perilaku kepemimpinan yang tepat akan dapat memimpin secara efektif, yang berdasarkan fungsi-fungsi atau peranan pemimpin di dalam kelompok dan melihat cara pemimpin melakukannya, disini berbicara perilaku yang nampak pada pemimpin. Yaitu, fungsinya adalah kelompok aktivitas sama jenis yang erat kaitannya baik karena sifatnya maupun karena pelaksanaannya, seperti (1) Penentu arah untuk mencapai tujuan organisasi, (2) Sebagai wakil dan juru bicara organisasi, (3) Sebagai komunikator yang efektif, (4) Sebagai mediator, dan (5) Sebagai integrator.
Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki pemimpin, yang dapat memandu, menuntun, membimbing, memberi atau membangun motivasi kerja, mengemudikan organisasi, menjalin jaringan komunikasi yang baik, memberikan supervisi atau pengawasan yang efisien, dan membawa para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju sesuai ketentuan waktu perencanaan. Teori ini berhasil dalam mengidentifikasi hubungan yang konsisten antara pola perilaku pemimpin dengan kinerja kelompok.



 c.      Teori Kepemimpinan Situasional
Teori kepemimpinan situasional merupakan teori yang memandang kepemimpinan dengan gaya atau perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Yaitu faktor situasional seperti (1) Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas; (2) Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan; (3) Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan; (4) Norma yang dianut kelompok; (5) Rentang kendali; (6) Ancaman dari luar organisasi; (7) Tingkat stress; dan (8) Iklim yang terdapat dalam organisasi.
Efektivitas kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan “membaca” situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dengan dan mampu memenuhi tuntutan situasi tersebut.

d.      Teori Kepemimpinan Transformasional
Teori kepemimpinan transformasional merupakan teori yang memandang kemampuan pemimpin dalam mengubah lingkungan kerja, memotivasi dan menginspirasi bawahan, menerapkan pola kerja dan nilai-nilai moral, menghargai dan memperhatikan kebutuhan bawahan sehingga bawahan akan lebih mengoptimalkan kinerja untuk mencapai tujuan organisasi (mencapai tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi).
Kepemimpinan transformasional juga merupakan model kepemimpinan yang dipertentangkan dengan model kepemimpinan transaksional. Yaitu, kepemimpinan transformasional pada hakekatnya menekankan seorang pemimpin perlu memotivasi para bawahannya untuk melakukan tanggung jawab mereka lebih dari yang mereka harapkan. Pemimpin transformasional harus mampu mendefinisikan, mengkomunikasikan dan mengartikulasikan visi organisasi, dan bawahan harus menerima dan mengakui kredibilitas pemimpinnya. Sedangkan, kepemimpinan transaksional pada hakekatnya menekankan bahwa seorang pemimpin perlu menentukan apa yang perlu dilakukan para bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi. Disamping itu, pemimpin transaksional cenderung memfokuskan diri pada penyelesaian tugas-tugas organisasi.

Teori yang tepat bagi unit kerja saya, Inspektorat Kota Padang Panjang adalah;
Berdasarkan beberapa uraian di atas, teori kepemimpinan yang paling tepat untuk bagi Inspektorat Kota Padang Panjang adalah teori kepemimpinan transformasional karena pemimpin transformasional dianggap sebagai model pemimpin yang tepat dan yang mampu untuk terus-menerus meningkatkan efisiensi, produktifitas, dan inovasi kerja.
Namun, teori ini tidak secara mutlak yang terbaik bagi unit kerja saya karena teori lain dan kombinasinya juga cukup bagus seperti teori sifat kepemimpinan. Teori sifat kepemimpinan  menganut prinsip “keteladanan” yang sesuai dengan hakekat unit kerja saya yaitu sebagai organisasi audit internal dan menjadi subjek keteladanan bagi semua organisasi dalam lingkungan Pemerintahan Kota Padang Panjang, maka pemimpin unit kerja saya juga perlu menggunakan teori sifat kepemimpinan.

2.      Jelaskan secara singkat hubungan tingkat kematangan bawahan dengan gaya kepemimpinan dalam teori kepemimpinan situasional? Gaya kepemimpinan mana yang paling efektif dalam pencapaian tujuan Unit Saudara? Mengapa demikian? (Nilai = 15)

Jawaban:
Secara singkat hubungan tingkat kematangan bawahan dengan gaya kepemimpinan dalam teori kepemimpinan situasional adalah sebagai berikut,



Tingkat Kematangan Bawahan
Gaya Kepemimpinan
M1.  Adalah karyawan yang tidak memiliki keterampilan khusus yang diperlukan untuk pekerjaan, tidak mampu dan tidak mau melakukan atau mengambil tanggung jawab untuk pekerjaan atau tugas.
G.1.  Telling – menyuruh, pemimpin me-netapkan peran yang diperlukan untuk melakukan suatu tugas dan memerintahkan para pengikutnya apa, dimana, bagaimana dan kapan melakukan tugas tersebut.
M2.  Adalah bawahan yang tidak dapat mengambil tanggung jawab untuk tugas yang dilakukan, namun mereka bersedia bekerja pada tugas. Mereka adalah pemula tapi memiliki antusiasme dan motivasi.
G.2.  Selling – menjual, yaitu pemimpin memberikan intruksi terstruktur, tetapi juga bersifat supportif.


M3.  Adalah karyawan yang berpengalaman dan mampu melakukan tugas tetapi tidak memiliki keyakinan atau kemauan untuk mengambil tanggung jawab.

G.3.  Participating – berpartisipasi, yaitu pemimpin dan para pengikutnya bersama-sama memutuskan bagaimana cara terbaik menyelesaikan suatu pekerjaan.
M4.  Mereka berpengalaman pada tugas, dan nyaman dengan kemampuan mereka sendiri untuk melakukannya dengan baik. Mereka mampu dan bersedia untuk tidak hanya melakukan tugas, tetapi untuk mengambil tanggung jawab untuk tugas tersebut.
G.4.  Delegating – delegasi, yaitu pemimpin tidak banyak memberikan arahan yang jelas dan spesifik ataupun dukungan pribadi kepada para pengikutnya.

Gaya kepemimpinan yang paling efektif bagi unit kerja saya, yaitu Inspektorat Kota Padang Panjang adalah Delegating/delegasi.
Karena Inspektorat memiliki bawahan yang terdiri dari auditor-auditor yang berpengalaman pada tugas, dan nyaman dengan kemampuan mereka sendiri untuk melakukannya dengan baik. Mereka juga mampu dan bersedia untuk tidak hanya melakukan tugas, tetapi untuk mengambil tanggung jawab untuk tugas tersebut. Oleh sebab itu gaya kepemimpinan delegating sangat efektif bagi unit kerja saya.

3.      Menurut pendapat Saudara apa perbedaan yang mendasar antara kepemimpinan transformasional dengan salah satu teori kepemimpinan yang Saudara ketahui? Bagaimana gaya kepemimpinan transformasional ini diterapkan di Unit Saudara (Nilai = 15)

Jawaban:
Menurut saya secara mendasar perbedaan antara kepemimpinan transformasional dengan kepemimpinan situasional adalah sebagai berikut,
Teori kepemimpinan transformasional pada dasarnya menekankan kepemimpinan yang perlu memotivasi para bawahannya untuk melakukan tanggung jawab mereka lebih dari yang mereka harapkan (membaca kondisi bawahan). Sedangkan, Teori kepemimpinan situasional pada dasarnya memandang kepemimpinan dengan gaya atau perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang (membaca situasi kerja).



Penerapan gaya kepemimpinan transformasional pada unit kerja saya yaitu Inspektorat Kota Padang Panjang, adalah dengan cara mencapai moralitas dan motivasi yang tinggi. Yaitu, melalui proses mengubah lingkungan kerja menjadi kondusif, memotivasi dan menginspirasi bawahan, menerapkan pola kerja dan nilai-nilai moral, menghargai dan memperhatikan kebutuhan bawahan sehingga bawahan kami akan lebih mengoptimalkan kinerja untuk mencapai tujuan Inspektorat Kota Padang Panjang.

4.      Menurut Saudara faktor-faktor apa saja yang menyebabkan komunikasi dalam suatu organisasi tidak berjalan secara efektif dan jelaskan mengapa? Bagaimana kriteria komunikasi yang efektif? Jelaskan dengan singkat pengalaman Saudara tentang komunikasi yang efektif/tidak efektif. (Nilai = 15)

Jawaban:
Menurut saya faktor-faktor yang menyebabkan komunikasi dalam organisasi tidak berjalan secara efektif karena terdapatnya hambatan dalam komunikasi tersebut, berikut ini beberapa hambatan komunikasi dengan penjelasannya;
a.      Hambatan sosio-antro-spikologis
Hambatan ini adalah hambatan yang dilihat pada pemerima pesan/komunikan yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda, yakni:
-        Sosiologis
Yaitu hambatan yang terdiri dari pergaulan hidup yang bersifat pribadi seperti dalam kehidupan rumah tangga; dan pergaulan hidup yang tidak pribadi, dinamis dan rasional seperti di kantor atau dalam organisasi.
-        Antropologis
Yaitu manusia yang dilahirkan dan ditakdir berbeda-beda: postur, warna kulit, ras, agama dan kebudayaan termasuk berbeda dalam gaya hidup, norma, kebiasaan dan bahasanya. Misalnya, lewat media televisi, masakan daging babi lezat sekali. Sebagian pemirsa (komunikan) hanya menerimanya secara accepted/rohani dan tidak secara received/inderawi.
-        Psikologis
Yaitu hambatan yang disebabkan komunikator tidak mengkaji keadaan diri komunikan. Biasanya sulit berhasil apabila si penerima/komunikan sedang sedih, bingung, marah, merasa kecewa, iri hati dan kondisi psikologis lainnya. Komunikan/penerima pesan bisa saja menaruh prasangka (prejudice) kepada komunikator.

b.      Hambatan semantik
Hambatan sosio-antro-psikologis terdapat pada komunikan/penerima pesan, sedangkan hambatan semantik terdapat pada komunikator. Yaitu bahasa yang digunakan komunikator tidak tepat/pas/jelas, karena mungkin terlalu cepat berbicara/penyampaiannya sehingga menimbulkan salah pengertian yang berakibat salah pengertian (miscommunication). Misalnya: maksudnya mengatakan kedelai terucap keledai; maksudnya demokrasi terlontar demonstrasi; maksudnya partisipasi terlontar/terdengar partisisapi.
Gangguan semantik disebabkan pula oleh aspek antropologis: kata-kata yang sama tulisan maupun ucapannya tetapi berbeda artinya, misalnya: rampung (bagi orang sunda dan orang jawa memiliki arti yang berbeda masing-masingnya); atos (antara orang jawa dan sunda); bujang (antara orang sunda dan sumatra).

c.      Hambatan mekanis/teknis
Hambatan yang pada umumnya terdapat pada media yang diguanakan, seperti telepon, televisi, radio, surat kabar yang tidak mungkin dapat diatasi oleh komunikator maupun komunikan.

d.      Hambatan ekologis
Hambatan yang terjadi disebabkan oleh gangguan lingkungan pada saat proses berlangsungnya komunikasi, seperti: suara bising, hujan, petir, suara pesawat dan sebagainya.

Menurut saya kriteria komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang sebagai berikut;
a.      Berhasil membina pengertian,
b.      Berhasil menyampaikan pesan,
c.      Berhasil membuat komunikan memberikan tanggapan yang dikehendaki komunikator, dan
d.      Berhasil mengubah tingkah laku komunikan ke arah yang dikehendaki komunikator (efek/dampak yang dikehendaki komunikator).

Dengan demikian komunikasi yang efektif merupakan komunikasi yang berhasil mencapai tujuan dari proses komunikasi yang sesuai dengan harapan dan tujuan dari komunikator maupun komunikan. Karena selain adanya tujuan komunikator berkomunikasi, komunikan juga memiliki tujuan tertentu terhadap komunikasi yang diterimanya.

Singkat pengalaman saya tentang komunikasi yang efektif/tidak efektif adalah sebagai berikut;
Komunikasi yang efektif merupakan tingkat pencapaian tujuan dari komunikasi tersebut dengan hasil atau dampak dari komunikasi itu sendiri, seperti;
a.      Dampak kognitif, yaitu penerima pesan menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya atau mengubah pikiran dari komunikan,
b.      Dampak efektif, yaitu penerima pesan tidak hanya tahu, tapi tergerak hatinya atau menimbulkan perasaan tertentu. Seperti iba, terharu, sedih, gembira, marah, dan sebagainya.
c.      Dampak psikomotorik/behavioral/perilaku, yaitu dampak yang timbul pada perubahan perilaku, tindakan, kegiatan dan ucapan penerima pesan.

Sedangkan komunikasi yang tidak efektif merupakan tidak tercapainya sebagian atau seluruh tujuan dari komunikasi tersebut, yang dapat disebut sebagai kegagalan komunikasi.

5.      Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan? Mengapa pengambilan keputusan itu penting dalam kepemimpinan? Bagaimana melakukan pengambilan keputusan yang baik dan benar? Bagaimana menurut Saudara tentang keputusan penunjukan pansel ketua KPK yang terdiri dari 9  (sembilan) wanita? (Nilai = 20)

Jawaban:
Secara singkat yang dimaksud pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang ada sebagai pemecahan suatu masalah melalui merumusan masalah dan berbagai alternatif pemecahan masalah sehingga keputusan dapat diterima oleh semua pihak.
Dengan demikian, pengambilan keputusan pada hakekatnya merupakan suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara/teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak. Jadi, keputusan merupakan final dari pemilihan alternatif yang diambil dengan sengaja, tidak secara sembarangan maupun kebetulan serta harus efektif, efisien dan rasional.

Pengambilan keputusan penting dalam kepemimpinan, karena hasil pengambilan keputusan seorang pemimpin (sebuah keputusan) berpengaruh terhadap pengikutnya yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap kualitas pencapaian tujuan dari proses kepemimpinan. Oleh sebab itu, dalam kepemimpinan penting untuk dapat mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan teknik pengambilan keputusan serta harus efektif, efisien dan rasional.

Cara pengambilan keputusan yang baik dan benar adalah melalui tahapan dan sub-sub tahapan sebagai berikut,
a.      Tahap indentifikasi,
Yaitu pengambilan keputusan diawali dengan mengintai dan mengidentifikasi situasi dan kondisi lingkungan, melalui proses;
-        mengenali adanya suatu masalah
-        mendefinisikan masalah dan tujuan, yaitu kegiatan pendeskripsian tugas secara tepat
-        menganalisis masalah

b.      Tahap desain,
Yaitu pengambilan keputusan menemukan, mengembangkan alternatif keputusan dan menganalisis kemungkinan dari keputusan yang akan diambil, melalui proses;
-        mengumpulkan data-data yang relevan
-        menggambarkan alternative pemecahan masalah
-        mengidentifikasi alternatif-altenatif yang dapat dipilih
-        memilih kriteria untuk  menentukan alternatif terbaik
-        membangun hubungan antara tujuan, alternatif, data, dan kriteria yang dipilih untuk dijadikan sebuah model
-        memperkirakan akibat-akibat yang ditimbulkan dari setiap alternatif

c.      Tahap pemilihan,
Yaitu pengambil keputusan memilih satu dari sekian banyak alternative yang akan dipilih dengan menggunakan pertimbangan, analisis logis, basis sistematis atau melalui proses;
-        pemilihan alternatif terbaik yang efektif, efisien dan rasional untuk mencapai tujuan
-        pelaksanaan alternatif yang terpilih
-        memantau dan mengevaluasi hasil keputusan

Menurut saya tentang keputusan penunjukan pansel ketua KPK yang terdiri dari 9  (sembilan) wanita merupakan keputusan yang tepat, apabila keputusan tersebut telah melalui tahapan pengambilan keputusan yang benar sehingga efektif, efisien dan rasional.
Sedangkan analisis terhadap keputusan penunjukan pansel ketua KPK yang terdiri dari 9 (sembilan) wanita, apabila dilihat sebagai keputusan yang mempertimbangkan gender (wanita) maka keputusan tersebut merupakan keputusan yang efektif, efisien dan rasional. Karena secara teori pengambilan keputusan, gender (pengambil keputusan/pemimpin sebagai subjek) yang merupakan faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan. Namun dalam pembahasan ini gender terdapat pada objek keputusan, maka tidak ada pengaruh terhadap pengambilan keputusan.
Adapun dasar pengambilan keputusan ini, tentunya melalui intuisi, pengalaman, fakta, wewenang, logika/rasional (kejelasan masalah, orientasi tujuan, pengetahuan alternatif, preferensi yang jelas dan hasil maksimal dari pemilihan alternatif). Maka keputusan tersebut merupakan keputusan yang efektif, efisien dan rasional.

6.      “Konflik itu negatif. Oleh karena itu perlu dihindari”. Setujukah Saudara dengan pernyataan tersebut? Mengapa setuju/tidak setuju? Apabila Saudara seorang pemimpin, bagaimana memecahkan konflik yang terjadi dalam tubuh partai politik Golkar atau PPP yang memiliki dua ketua Umum yang berbeda? (Nilai = 20)

Jawaban:
Setuju, karena apabila konflik tersebut berdampak negatif maka perlu untuk menghindari konflik tersebut. Namun, menurut saya konflik tidak hanya berdampak negatif karena juga memiliki dampak positif. Yaitu, dampak positif konflik sebagai berikut;
a.      Meningkatkan solidaritas in-group yang mengalami konflik dengan kelompok lain
b.      Meningkatkan kedisiplinan pegawai
c.      Meningkatkan hubungan kerjasama yang produktif
d.      Meningkatkan motivasi kerja untuk melakukan kompetisi prestasi secara sehat
e.      Mengurangi tekanan dan intrik yang dapat menyebabkan stress
f.      Meningkatkan pengembangan karir pegawai.
Dengan demikian, konflik tidak selalu berdampak negatif dan perlu dihindari karena konflik dapat memberikan makna dan fungsi tertentu.

Apabila sebagai seorang pemimpin dalam memecahkan konflik yang terjadi dalam tubuh partai politik Golkar atau PPP yang memiliki dua ketua Umum yang berbeda, yaitu;

1.      Sebagai pemimpin partai, maka dalam memecahkan konfik dilakukan secara internal partai sebelum penyelesaian dengan pihak lain sebagai mediasi. Adapun tahapan penyelesaiannya sebagai berikut:
a.      Kompomi/negosiasi, yaitu menyelesaikan konflik dengan semua yang terlibat saling menyadari dan sepakat pada keinginan bersama.
b.      Smootting, yaitu menyelesaikan konflik dengan cara mengurangi komponen emosional dalam konflik.
c.      Kolaborasi, yaitu memberikan strategi “win-win solution” kepada masing-masing pihak konflik.
d.      Mediasi, yaitu menyelesaikan konflik dengan menggunakan pihak lain (ketiga) dalam menyelesaikan konflik sebagai mediator.

2.      Sebagai pemimpin negara, maka dalam memecahkan konflik pada awalnya diserahkan kepada internal partai, namun apabila tidak terpecahkan dapat diberikan alternatif pemecahan masalah dengan cara mediasi, yaitu menyelesaikan konflik dengan menggunakan pihak lain (ketiga) dalam menyelesaikan konflik sebagai mediator.
3.      Sebagai pemimpin yang konflik, maka dalam memecahkan konflik dapat dilakukan tahapan sebagai berikut;
a.      Akomodasi, yaitu menyelesaikan konflik dengan berusaha menyenangkan hati pihak lawan konflik, agar pihak tersebut kiranya bersedia menempatkan kepentingannya dibawah kepentingan yang lain.
b.      Menghindar, yaitu menyelesaikan konflik dengan memilih untuk menghindar atau tidak menyelesaikan konflik.
Namun secara umum, penyelesaian konflik partai yaitu dengan membangun kesadaran bahwa dalam partai memiliki ideologi dan tujuan bersama yang harus dicapai serta harus diwujudkan dengan mengemukakan kepentingan bersama di atas kepentingan golongan maupun pribadi. Sehingga konflik dapat diminimalisir bahkan dihilangkan untuk mewujudkan tujuan bersama dan sebagai wujud integritas terhadap partai.






Selasa, 23 Juni 2015

Kisah Perjalanan - History of My Effort to search Foreign Nationals

Kata Pengantar
Bismillahirrohmanirrohim....
Welcome guys, hari ini mau berbagi Cerita nih. Semoga dengan berbagi Ilmu yang bermanfaat dapat menjadi Amal Jariah yang tidak terputus amal pahalanya, Amin... Langsung aja yah, ni ada postingan saya mengenai Pengalaman untuk mempraktekan Bahasa Inggris secara langsung. Salah satu isi Misi dalam Belajar Bahasa Inggris pada Rabu, 6 Mei 2015. Ini berkaitan dengan postingan Percakapan Bahasa Inggris beberapa waktu lalu.

KLIK YA, mari kita ramaikan khasanah KARYA TULIS Indonesia...
Semoga dapat membantu serta mohon komentar, kritik dan saran membangunnya. Silahkan dishare ya, biar sama-sama dapat Pahala, Amiiin... Terima kasih ^_^



PAPER II
STUDY ENGLISH

HISTORY OF MY EFFORT TO SEARCH FOREIGN NATIONALS





Created by :
YOGI SUDIRMAN
NPM. 1428.000.283




BACHELOR MANAGEMENT HUMAN RESOURCES
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
2015








History of My Effort to Searching Foreign Nationals
(for practice and trying my english speaking)


Preface
Wednesday, May 6th 2015. I get project to searching foreign nationals of my english study, for trying and practice my english speaking. Firstly, I have to search foreign nationals that use english as mother tongue, for speaking each other in few minute (10 minute). Secondly, I have to record my conversation with their. Lastly, I have to write chronology about my effort to do that. The project were a fun project of few my study in STIA LAN Jakarta.


Contents
Thursday, May 7th 2015. I think and make planing to traveling searching foreign nationals with some my friends that also were students that have project that same with me. I'm planning with 3 people of my friends, they are Erika, Suci and Elfida. We are planning to doing traveling searching foreign nationals if finished our study morning on Saturday, May 9th 2015 of campus to some place tour, that is museum on Kota Tua (Old City) in West Jakarta.
Saturday, May 9th 2015. Our traveling done with on foot and use some transportation public to Kota Tua with time 1 hour. Firstly, we must on foot of campus to main street for using public transport car into Karet station. Secondly, we next traveling with use electrical train of Karet station into Manggarai station. In this morning the train not so crowded so we can use seating, that usually fully. Thirdly, we have to transit to next train for next traveling of Manggarai station into Jakarta Kota station. Finally, we on foot into museum that not far of Jakarta Kota station.
In around museum, we looked crowded visitors that coming here, included foreign nationals. We getting some foreign nationals that busy with their activity. partly their there that alone and with their friends, there that talking each other, there out sign in museum, out sign in cafe, taking photo, looking tour object and there also looked with school student that also doing thing that will me do too. They a like of senior high school student that speaking with foreign nationals in there and recording their conversation.
We so nervous to talking to foreign nationals. Erika and Suci decide to canceling their goal for doing their project in now, because feel nervous. Meanwhile me and Elfida trying believing self for do it. Some time passed, Elfida successful accost someone of foreign nationals, but she not know what must talked. Then, I try to talking with him (foreign nationals).
My conversation just 5 minute with foreign national, and recorded video did by Erika use video recorder. Early conversation, I inform my purpose is trying and pratice my english speaking. Then, we introducing self each other and I knowing his name is Mr Raoul from Amsterdam, Belanda. He so good and friendly, so we share information each other about traveling, opinion about tour place, plan, ect. Meanwhile my friends other silent only and help me recording my conversation with Raoul at mid crowded visitor. After some time we speaking, I decide ending talk and ask photo with him.
After my conversation with Raoul finished, I try to listening my recorded video is it. Apparently, voice quality of recorded my video not good because the visitors voice that crowded and blast of wind. Then, may be distance between me with video recorder a little far so voice recorded be very small and must be heard with use additional voice amplifier. Therefore I decide to searching foreign nationals other again in order to get outcome is more the best.
Searching foreign nationals that can doing conversation, begin difficult in daylight is it. In the daylight several of they begin visible in a rush. May be because the time almost point out to lunch time.  However, me and Elfida keep spirit to searching they that can communication with us. I try to speak with some one that American nationals, but he not friendly and not want doing conversation with me. Some time then, we meet some foreign nationals that is 2 male with 1 female people. We try doing conversation with their, but suddenly some student other also coming approaching 2 man were and talking each other. So that we doing conversation with woman that.
Now that did conversation is Elfida, whereas I recording and taking photo their. In their conversation, I know she name is Tina from Argentina. However, their conversation not so long time because she friends in a rush and have to go. But, I also to get opportunity to take photo with she before their going. Furthermore, we effort searching foreign nationals other again.
Some long time we searching, but we not find foreign nationals that can be invited to talk again. They are seen busy and in a rush, therefore we decide to countinue our effort on next time. So in this day we not find foreign nationals that use english language as mother tongue that want communication with us. Finally we go home each with away to direction different.
My travel to go home, follow rute same when I going to Kota Tua, but I have to doing traveling with more long time for go home. Firstly, I have to queue up buying train ticket in Jakarta Kota station and waiting train that to Manggarai station. In this daylight is enough crowded in the train, however I still can get a seating. But many people that stand up, not like my travel in this morning. Secondly, I have to waiting enough long time for transit to next train of Manggarai station into Karet station. At it moment, I have to stand up in train because seating enough full. And finally, I have to wait public transport car to next travel of Karet station to my campus. By chance, I live in around my campus.
At home, I'm listening again recorded video that I getting, and try in order that voice recorded can more clear and loud. I playing it with using amplifire, apparently can heard more good. Then, I recording again this video with voice that more loud. So outcome my video recorded with Mr Raoul there 2 version, that original and that repeat recorded. Futhermore, I want to planning to going to there again in order that get outcome that good more.
Wednesday, May 13th 2015. I try to showing my video to my english teacher Ms Eny. Firstly, she is listening it, however because voice quality that bad and she is not listening till finished. But she keep say "good job" to me. Then, she recommending to me for repeat again conversation with foreign nationals other to getting outcome that more good. Finally, I with other friend planning to going back to Kota Tua on Saturday May 16th 2015.
Saturday, May 16th 2015. This time I traveled again to find foreign nationals for project of my english study. But I did this trip with different friends, namely Fathyah and Mulyati Spirit. Today is a holiday, because commemorate Isra 'Mi'raj. So we promised to meet in Kota Tua during the day at 2.00pm. I actually wanted this travel is done in the morning, but Fathyah want during the day and Mulyati was also working on this morning until noon.
This travel, I was alone heading to Kota Tua with traffic conditions quite crowded in the daylight. I feel the day is more crowded than last week, may be because today is a holiday. At 1.30pm. I have been arrive in Kota Tua. Arriving in Kota Tua, I see visitors very crowded in there. Unlike a week ago, on this day more traders who trade on the roadside and several corners around the museum. Apparently, the museum was closed for a national holiday. However, I still met foreign nationals. But I just may taking photo with their, and they refused to done conversation with me because they did not have time again for it.
I walked alone for some time, until time point out at 2.00pm I tried to call my friends. Mulyati turns already in the location where we were promised, but she was having lunch there. Then I go to the place she had lunch. While Fathyah, still in her home to get ready to the location where we were promised.
While we waited Fathyah, so Mulyati with me tried to talk to some foreign nationals. But on that day, we saw a foreign nationals a little busy and in a hurry. They said that did not have time to have a conversation with us. But we keep the spirit and trying to find foreign nationals other, who want to talk with us. In the end we found the 2 foreign nationals that is 1 male and 1 female.
I was a little nervous to starting talks to foreign nationals this. Initially they also talk with other visitors who like students that doing the same thing with us, doing conversation and record it as well. Then after the man finished speaking with them, I tried to approach him. I started the conversation by asking to take pictures in advance with him. Apparently he was very friendly and kind, even he that question to me "Do you from Jakarta". Then I use voice recorder in order that our conversation can be heard clearly, and Mulyati help me to recording my video.
My conversation with foreign nationals this lasted about 5 minutes. We introduced our self each other and I know his name is Hesso from Holland, Belanda. I also inform my home area of ​​West Sumatra that has several tourist attractions. We share information about travel, opinions about tour, plans, and others. He stated that Indonesia is very beautiful, and she was sad because she had to return to his country. Some long time we talked, I decided to end the conversation because I also want to give a chance to Mulyati who also want to doing conversation.
After my conversation with Hesso finished, I want to record the conversation and Mulyati with friend Hesso that is the women. But because she was busy with other school students who are also doing the same thing with us, finally Mulyati also spoke to Hesso and I take their video. After they finished talking I took a photo Mulyati with Hesso. When we tried to speak to a female friend Hesso, it turns out they want to go in search of food. So at that time we did not get a recording of a conversation with her.
Furthermore, we tried looking for foreign nationals other and calling Fathyah again by phone. Apparently, Fathyah new will traveling from her home to our place, and we also continues tried to find other foreign nationals. Some foreign nationals that our meet, they just want to take photo but do not want to talk with us. Maybe because it started late afternoon, they were tired and had plans other activities. Some time we are looking and waiting Fathyah, Fathyah finally came at 15.30pm. Because she had not eaten lunch, I and Mulyati accompany her lunch. Once finished with her lunch, we tried to find foreign nationals again.
Searching foreign nationals who want to talk in the afternoon is a difficult thing. In the afternoon it was a foreign nationals looks very rushed. But we are still spirit to find foreign nationals who could communicate with us. Some long time, finally Fathyah trying to speak with someone female foreign nationals. But she refused to have a conversation because she was tired of conversations since the morning and she was also in a hurry. However Fathyah still try to ask her to provide time to talk to each other in a few minutes.
She was a Holland nationals were nice and friendly. Then I recording video conversation Fathyah and of their conversations I knew that she came from Belanda. She giving her time to talk with Fathyah with her hospitality, even though she is actually tired and in a hurry. She also giving information of accordance questions Fathyah, and often she gave a sincere smile. They look very interesting of their conversation until finally arriving a few minutes they talk. Then, Fathyah decided to end their conversation and thank her.
After talks her with Fathyah, we feel to end our mission on this day. Because of the difficulty of searching for foreign nationals who want to talk with us. That afternoon, we go to each home. We parted because our house have direction that different.
I travel longer than the prior-previous travel to go home. First, I have a long queue to buy train tickets at Jakarta Kota station. Then, I have to waiting for long time to a train to travel to Manggarai station. And then, several times the train also stopped on the way, I did not understand why the train stopped several times, although not at a station. Furthermore, I also had to wait longer for transit a train at Manggarai station to Karet station. On the way to Karet station, I also can not seat because fully and passengers are very crowded. And finally, I also waited a long time to get public transport car for continue my travel of Karet station to my home. At way also very jammed, so it takes a long time to till at home. So it is a length of my travel to return at home in the afternoon, that crowded and jammed.
But of my project with travel that I to do, I get a lot of lessons and knowledge. This project is very exciting for me. Firstly, I learned that a good time to look for foreign nationals who want to talk with me is in the morning because they are just visited and tour. Whereas in the afternoon and evening they already have other plans for their activity. Secondly, I understand that the foreign nationals were most welcoming is a foreign nationals. Even foreigners who use English as a mother tongue, they are not so friendly and did not want to accept his interlocutor if their English was not so good. Thirdly, I know that public transport has certain times very crowded and  time lonely. Then I will be considering my travel time for the next time. Lastly, I can be a lot of experience in English language together with foreign nationals. I also getting trick in order not nervous in the beginning of the conversation with them is asking for a picture together at the beginning of the meeting. Maybe just it some of the lessons and knowledge that I can explain.
Thank you everything ^_^ 





Senin, 22 Juni 2015

Dua Kunci Sukses dari Rasulullah saw - Sabar dan Istiqomah

Kata Pengantar
Bismillahirrohmanirrohim....
Welcome guys, hari ini mau berbagi Pengetahuan lagi nih. Semoga dengan berbagi Ilmu yang bermanfaat dapat menjadi AMAL JARIAH yang tidak terputus amal pahalanya, Amin... Langsung aja yah, ni ada postingan saya mengenai Dua Kunci Sukses yang diberikan Rasulullah saw. Salah satu isi ceramah Tarwih pada Minggu, 21 Juni 2015 di Masjid Nurul Hudha, Ombilin.
KLIK YA, mari kita ramaikan khasanah KARYA TULIS Indonesia...

Semoga dapat membantu serta mohon komentar, kritik dan saran membangunnya. Silahkan dishare ya, biar sama-sama dapat Pahala, Amiiin... Terima kasih ^_^







DUA KUNCI SUKSES YANG DIBERIKAN NABI MUHAMMAD SAW


1.      Sabar

Sabar adalah keihlasan dan ketulusan di dalam menjalani kehidupan.

Perumpamaan sabar, sebagai berikut:
       Makhluk Allah SWT dalam perumpamaan ini ada 3 makhluk, yaitu Malaikat, Binatang dan Manusia.

Malaikat merupakan makhluk Allah SWT yang diciptakan untuk melaksanakan perintah Allah tanpa ada alternatif lain dalam hidupnya (termasuk nafsu). Contohnya, malaikat yang bertugas sujud kepada Allah hanya melaksanakan sujud sepanjang hidupnya. Malaikat yang bertugas mencabut nyawa, ia tidak pernah melakukan kesalahan dalam mencabut nyawa sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan Allah namun hanya bertugas sebatas itu saja. Selanjutnya, malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu Allah tidak pernah salah salam menyampaikan wahyu yang harus ia sampaikan kepada Rasulullah.

Sedangkan, binatang merupakan makhluk Allah SWT yang diciptakan dengan memiliki nafsu tetapi tidak memiliki akal pikiran. Contohnya, hewan yang sepanjang hidupnya hanya untuk makan dan memenuhi nafsunya saja.

Namun, manusia merupakan makhluk Allah SWT yang diciptakan paling sempurna dengan memiliki akal pikiran dan hawa nafsu. Contohnya, manusia dapat mengembangkan ilmu dengan akal pikiran yang ia miliki dan manusia juga memiliki keinginan yang ingin ia peroleh sesuai dengan nafsunya.

Oleh sebab itu, perumpamaan sabar disini ialah apabila manusia mampu mengendalikan dirinya dengan sabar mengembangkan akal pikiran dan nafsunya maka manusia memiliki derajat yang lebih tinggi dari pada malaikat. Sedangkan manusia yang tidak mampu mengendalikan dirinya dengan sabar menggunakan akal pikiran dan mengontrol nafsunya maka manusia ini lebih rendah derajadnya dari pada binatang.


2.      Istiqomah

Istiqomah adalah keteguhan di dalam menjalani kehidupan.

Perumpamaan Istiqomah, sebagai berikut:
       Pada suatu masa, ada 3 perdana menteri muslim yang tertangkap oleh tentara Raja Kafir di dalam perang. Lalu, masing-masing perdana menteri tersebut diinterogasi dan diberikan tawaran kepada mereka.

Perdana menteri yang pertama, ia ditanyai oleh Pasukan Raja Kafir “Apa yang membuat kamu menentang Raja Kafir dan maukah kamu taat kepada Raja Kafir dengan imbalan diberikan kedudukan yang tinggi?” lalu menteri menjawab “Saya berjihad di jalan Allah dan tidak butuh kedudukan dan apapun yang Raja Kafir berikan.” Karena menteri yang pertama tidak mau taat, maka ia dibunuh dan dipancung di depan 2 menteri yang lain. Maka putuslah leher menteri yang pertama dan kepalanya terlempar ke tanah dengan mata tertutup dan mulut tersenyum (ia mati di jalan Allah).

Perdana menteri yang kedua, ia juga ditanyai oleh Pasukan Raja Kafir “Apakah kamu masih mau menentang Raja Kafir dan mati seperti temanmu? atau mau taat kepada Raja Kafir dengan imbalan diberikan kedudukan, kekayaan dan kemewahan yang banyak?” lalu menteri menjawab “Saya menentang Raja Kafir karena Allah ta’ala dan tidak butuh apapun yang Raja Kafir berikan.” Karena menteri yang kedua juga tidak mau taat, maka ia dibunuh dan dipancung di depan menteri yang satu lagi. Maka putuslah leher dan kepalanya terlempar ke tanah dengan mata tertutup dan mulut tersenyum (ia mati di jalan Allah).

Sedangkan Perdana menteri yang ketiga, ia juga ditanyai oleh Pasukan Raja Kafir “Apakah kamu masih mau menentang Raja Kafir dan mati seperti temanmu? atau mau taat kepada Raja Kafir dengan imbalan diberikan segala yang engkau inginkan?” lalu menteri menjawab “Dari pada saya tidak mendapat apa-apa, lebih baik saya mendapatkan apa yang saya inginkan.” Lalu Pasukan Raja Kafir bertanya kembali “Kamu akan mengkhianati teman dan negaramu?” lalu menteri juga menjawab “Ia, saya akan taat kepada Raja Kafir.” Kemudian Pasukan Raja Kafir melaporkan pengakuan menteri ini kepada Raja Kafir, dan Raja Kafir memerintahkan pasukannya untuk membunuhnya karena Raja Kafir tidak butuh penghianat.
       Kemudian, Pasukan Raja Kafir kembali kepada menteri dengan algojo yang akan membunuh menteri tersebut. Lalu menteri bertanya “Jadi apa jabatan saya dalam kerajaan ini?”, Pasukan Raja Kafir menjawab “Raja tidak ingin punya pasukan yang pengkhianat seperti kamu, dan raja memerintahkan kami untuk membunuhmu.” Maka menteri berkata kepada mereka “Kalau begitu saya kembali muslim saja, saya harus mengucapkan dua kalimah syahadat” namun mulut menteri tersebut tidak bisa mengucapkan dua kalimah syahadat dengan lancar, beberapa kali ia mengulang kalimahnya namun tetap tidak bisa. Kemudian algojo tidak menunggu lagi untuk membunuhnya, maka dibunuh dan dipancung menteri yang ketiga ini. Maka putuslah leher dan kepalanya terlempar ke tanah dengan mata terbelalak dan mulut memble (ia mati dalam keadaan kafir kepada Allah).

       Jadi, makna istiqomah ialah meneguhkan hati dan diri dalam menjalani hidup di jalan Allah SWT dengan sesungguhnya. Sesungguhnya kehidupan di dunia ini hanya sementara, dan kehidupan yang sesungguhnya adalah kehidupan akhirat. Maka hiduplah di jalan Allah dengan bahagia di dunia dan akhirat, tentunya dengan sabar dan istiqomah.